Tak sekadar blogwalking dan online chat, namun juga berbagi buku, terlibat project bersama, serta saling berbagi saran dan masukan.

Sampai sekarang, rasanya gak kebayang mendapat kebaikan dari beberapa teman blogger. Memang, dari semua blogger yang cukup intens berkomunikasi via online, hanya beberapa yang pernah kutemui. Perkenalanku dengan mereka sekitar tahun 2008. Saat itu aku masih aktif di blog gratis pertamaku ddengan domain wordpress. Saat itu aku juga masih rajin blogwalking ke beberapa bloger baik yang sampai sekarang masih terhubung.

Asyiknya ngeblog dulu, bukan sekadar mendapatkan media blog gratis. Namun juga teman-teman bloger yang cukup loyal untuk terus saling berkomunikasi. Sampai saat ini, masih ada blogger yang bahkan tak sekadar komunikasi, mereka juga peduli dalam beberapa hal. Kebaikan mereka beragam, mulai dari mengirimkan buku-buku gratis baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sampai terlibat project bareng meskipun tidak pernah bertemu. Mereka juga saya kenal sejak saya masih single hingga saya menikah dan punya anak.

Siapa saja mereka?

Di antara bloger yang peduli ini, hanya ada dua orang yang pernah saya temui secara langsung. Baiklah, akan saya ceritakan satu per satu profil mereka. Namun, apa yang saya tulis ini mohon tidak disimpulkan berdasarkan urutan dan tingkat kebaikannya. Bagi saya, apapun bentuk kebaikan mereka sungguh membuat saya sangat beruntung mengenal mereka.

Ifta Chiriyyah: Mengirimkan Buku-buku & Konsultan Relawan Project

Ifta Choriyah dan Puterinya (foto dari akun fb pribadinya)

Mba Ifta Choiriyyah merupakan salah satu blogger yang sampai sekarang cukup intens berkomunikasi denganku. Kedekatan kami juga membuat aku sering curhat, sejak aku masih single sampai menikah dan punya anak. Termasuk obrolan intens kami terkait rencana studinya di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health (JHSPH), Department of Population, Family and Reproductive Health, Baltimore, United States (US) of America.

Perbincangan saya dengan mbak Ifta saat itu sekitar tahun 2010-an. Posisi saya juga saat itu sedang mempersiapkan beasiswa di Paramadina Graduate Schools (PGS) di Fakultas Komunikasi, Jurusan Political Communication. Dia memang berhasil masuk ke JHSPH, saat ini dia juga sudah master dan sepertinya sekarang sedang proses PHD.

Selama mengenal mba Ifta, kami bukan hanya saling berkomunikasi via online. Lebih dari itu, dia beberapa kali mengirimkan saya buku-buku. Buku-buku yang dia kirimkan pun sangat kontekstual dengan kondisi saya saat itu, mulai dari pertama kali menikah, punya baby, sampai sekarang anak saya sudah berusia 4,5 tahun. Buku pertama yang dikirimkan mba Ifta adalah buku “Metode Ovulasi Billings”, saat itu dia masih di Indonesia. Lalu saat saya hamil, dia mengirimkan buku “The Little Prince” yang dia pesan online dari book online di Eropa, sementara saat itu dia sendiri masih di Baltimore.

Lalu ketika saya melahirkan, dia juga mengirimkan buku berjudul “Secrets of the Baby Whisperer”. Kami saling mengenal sekitar tahun 2008 melalui blog masing-masing, namun kami tak pernah saling bertemu. Meskipun demikian, aku merasa sangat dekat dengannya. Ketika aku mengelola sebuah media komunitas untuk program di isu kesehatan reproduksi Kesehatan Reproduksi (Kespro) remaja, dia juga turut menyumbangkan pemikirannya. Iya, di salah satu media yang saya kelola ada satu rubrik konsultasi Kespro remaja, di sana dia dan temannya secara sukarela menjadi konsultannya.

Saya dan buku-buku pemberian mba Ifta

Sekitar tahun 2014, kalau tidak salah dia kembali ke Indonesia untuk sementara. Namun, itu pun aku batal ketemuan dengannya di Yogyakarta. Namun sebagai rasa terimakasih, lembaga tempatku bekerja mengirimkannya buku-buku terbitan kami. Hingga dia kembali ke Baltimore, bekerja dan studi di sana lagi, dia masih peduli mengirimkan buku-buku untuk anakku, Bentara Falasifa Fauzan.

Kini saya hanya membaca kabar dan informasi darinya melalui facebook karena dia sudah tidak lagi aktif mengelola blognya yang dulu. Sampai saat ini, do’a saya sekeluarga untuk mba Ifta Choiriyyah sekeluarga masih sama, semoga proses studi dan berkarya di Amerika dipermudah segalanya, dilancarkan setiap prosesnya, terimakasih atas segala kebaikanmu sekeluarga. Semoga Allah Swt membalas segala kebaikanmu dengan kebaikan lebih dari ini. Semoga mbak Nana, puterimu tercinta semakin tumbuh dan berkembang kemampuannya, dan semoga segala kebaikan terus menyertainya. Amiiiin.

Ratu Sya: Bloger Bekasi Baik Hati dan Ramah

RAtu Sya bersama keluarga kecilnya. (Foto: dari akun facebooknya Ratu Sya)

Ratu Sya, itu adalah nama yang paling kukenal selama mengenalnya. Blognya adalah Aku Ratu. Kali pertama mengenalnya hampir sama dengan mba Ifta, sekitar tahun 2009-an. Berbeda dengan mba Ifta yang belum pernah kutemu secara langsung, Ratu sudah pernah aku temui. Tepatnya saat dia menjadi panitia penyelenggara Amprokan Blogger Bekasi untuk kali pertama. Saat itu aku senang sekali karena tidak menyangka akan bertemu dengannya secara langsung. Di kalangan blogger Bekasi, dia sangatlah populer, tapi aku yakin popularitasnya bukan hanya sesama blogger Bekasi. Kenapa? Karena bicara blogger berarti bicara jangkauan berbagai daerah.

Nah, kali pertama bertemu dengannya, dia sungguh ramah. Dia memang sosok ceria, asyik, supel, gambaran nyata tentang profilnya mamang persis seperti gaya tulisannya di blog. Dia menulis dengan ceria, mengalir, dan apa adanya. Mungkin ini berbeda denganku yang terlalu banyak tafsir. Dia memang sosok yang unik. Keunikan dia dalam menuliskan sesuatu, membuatku menemukan sisi kelemahanku. Namun itu sulit diungkapkan lewat kata-kata. Intinya begini: dia bisa menulis seperti itu, tapi aku bisa menulis seperti ini. Karena aku tidak bisa menulis seperti apa yang dia tulis, maka aku seperti menemukan sesuatu yang tidak kumiliki.

Hal lain yang pernah membuatku terkesan adalah ketika aku sedang sakit dan aku menuliskan kabar itu di blog. Aku bercerita tentang keteledoranku memilih makanan hingga harus dilakukan ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Kenapa di Jakarta? Karena saat itu posisiku sedang ada program selama 3 bulan di Jakarta. Melalui blogku atau fb-ku, mba Ratu merespon dan ingin menengokku di rumah rakit, dia pun meminta info ruangan dan lain-lain. Tentu saja kami tidak jadi bertemu, karena saat itu aku tidak sampai menginap di rumah sakit. Namun, niat kepedulian dia untuk menengokku sungguh berkesan sampai saat ini.

Kepada mba Ratu Sya, semoga dikau sekeluarga selalu dilimpahkan rejeki yang melimpah, diberkahi sehat dan bahagia bersama keluarga. Juga segala kebaikan yang selalu menyelimutimu.

Deddy Huang: Blogger Populer Namun Tetap Care

Foto terbaru Deddy Huang dari Instagram: @deddyhuang

Koh Huang, sapaan yang dia kehendaki dan pastinya membuat dia nyaman. Saya sendiri sampai sekarang terbiasa menyapanya dengan mas Deddy. Setidaknya beberapa bulan terakhir saat kami berkomunikasi melalui messanger facebook. Sebelum lanjut cerita tentang dia, silahkan bisa klik blognya “KOH HUANG”. Oh ya, foto-fotonya juga keren dan indah dilihat di instagramnya Deddy Huang.

Kalau saya harus menuliskan profil lengkapnya, rasanya akan sangat banyak. Saya melihat sosoknya saat ini seperti seorang blogger profesional. Seorang life style blogger yang aktif menulis beragam tempat berbeda dan indah. Dia juga menuliskannya dengan cara yang cukup berbeda. Artinya bukan sekadar membagi tulisan dan foto jalan-jalan di suatu tempat, namun dia selalu mampu mengambil makna dari setiap tempat yang dia kunjungi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Jangan tanya berapa tempat ya? Karena kalau saya buka blognya, sudah buaanyaak tempat dia kunjungi. Dia juga cukup populer dengan memenangkan sejumlah kompetisi blogger. Lebih dari itu, karya foto dan tulisannya juga sudah nangkring di sejumlah media penting.

Nah, kenapa dia masuk dalam list blogger yang baik di cerita saya kali ini? Karena di tengah kesibukan dan popularitasnya, dia adalah mas Deddy yang saya kenal sekitar tahun 2008-an. Sosok yang selalu asyik merespon komentar-komentar saya. Bahkan sampai saat ini, dia pun masih demikian asyiknya dan pedulinya memberikan saran masukan untuk blog saya.

Salah satu foto dari instagramnya : @deddyhuang

Sebenarnya, blog ini juga hadir karena terinspirasi dari saran mas Dedi. Dia paham posisiku sebagai ibu melalui postingan-postinganku. Sejak itulah dia terus berbagi trik-triknya sebagai blogger. Tentu saja, saya sangat menganggap masukan-masukannya itu penting. Seorang mas Deddy Huang gitu loh! Meskipun sampai saat ini kami belum pernah bertemu, namun kami masih saling berbagi saran dan masukan dalam dunia perblogeran. Intinya, mas Deddy tidak pelit berbagi saran dan masukan ya, dia tetap asyik seperti dulu.

Nah, menemukan profil mas Deddy lebih lengkap dan sejumlah karya tulis dan fotonya, pun tak perlu sulit. Karena informasi tentangnya, tulisannya, juga foto-fotonya sudah menyebar ke sejumlah media.

Do’a saya untuk mas Deddy, kapan dan dimanaun kau berada, semoga selalu bertemu dengan orang-orang baik, tetap sehat dan lancar semua rencana-rencananya.

 

 

***

Bunda, cerita saya tentang sosok bloger baik hati dan peduli, untuk sementara saya cukupkan sampai di sini dulu. Mungkin akan saya lanjutkan di cerita berikutnya. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

Salam hangat,

Alimah Fauzan