Bahagia Tanpa Harus Menjadi Egois
Bunda, apakah pernah merasakan kegelisahan yang sama seperti saya? tentang sikap si kecil yang mulai mementingkan keinginannya sendiri atau egois. Atau mungkin, anak kita tidak bermaksud egois.
Dalam beberapa hal misalnya, karena ingin tampil hebat, ia jadi terlalu memikirkan dirinya sendiri. Ia lupa memikirkan temannya. Atau misalnya si kecil menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan tidak ingin berbagi dengan orang lain? Kita yang dewasa saja, terkadang ketika sangat menginginkan sesuatu, kita jadi lupa untuk berbagi.
Egois
Egois berarti hanya mementingkan dirimu sendiri. Orang egois tidak memikirkan atau memperhatikan orang lain. Sungguh tidak menyenangkan berteman dengan orang egois karena mereka hanya akan membuat hati orang lain terluka atau merasa tidak berharga.
Bagi siapapun yang membaca ini, termasuk adek-adek yang masih sekolah dan asyik bermain dengan teman-temannya. Misalnya saat kamu bepergian bersama orang tuamu dan bibimu, lalu kamu mulai bersikap egois dan ingin menang sendiri. Atau, ingin melakukan hal-hal yang kamu inginkan. Kamu juga ingin orang lain atau bahkan orang tuamu menuruti semua keinginanmu. Kamu bahkan tidak peduli dengan keinginan orang lain yang sedang jalan-jalan bersamamu. Orang seperti itu tidak akan disukai oleh orang lain. Orang seperti itu hanya akan merusak kesenangan bersama.
Atau misalnya, kamu pergi bersama temanmu dan juga ibumu. Saat bersama, kamu tidak suka ibumu menemani temanmu. Kamu ingin memiliki ibumu untuk dirimu sendiri. Sikap seperti itu adalah sikap egois karena di saat yang sama, temanmu juga membutuhkan bantuan ibumu. Pernahkah kamu memiliki perasaan seperti itu?
Menempatkan diri sebagai orang lain
Jika terdorong untuk menjadi egois, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan. Berpikirkan seakan-aan kamu adalah orang lain. Cobalah memahami apa yang dirasakan orang itu. Mencoba memahami perasaan orang lain adalah sebuah langkah bagus untuk menjadi orang yang tidak egois.
Memahami jalan pikiran kita memang sangatlah penting. Dan melakukan hal-hal yang menyenangkan juga tidak kalah pentingnya. Tapi saat ita melakukan sesuatu misalnya bermain bersama orang lain, juga harus memikirkan bagian orang lain. Dengan demikian, kita bertindak adil. Jika kita sedang bersama orang lain, jangan lupa untuk menanyakan apa yang ingin ia lakukan. Secara bergiliran tentukan apa yang akan kalian lakukan selanjutnya.
Berbagi dengan orang lain
Membiarkan orang yang kamu cintai untuk mencintai orang lain memang tidak mudah. Bahkan lebih sulit dibandingkan berbagi permen atau mainan. Namun, jika kamu mau berusaha, hal ini akan membuatmu semakin dewasa. Kadang, kadang orang dewasa pun masih bersikap egois. Mereka belum bisa membiarkan orang yang mereka cintai juga mencintai orang lain.
Kita mungkin sering merasakan bagaimana keinginan tidak terpenuhi. Kita bahkan terkadang harus bisa menerima bahwa ibu kita terpaksa tidak bisa menemani kita. Dari sinilah kita belajar memikirkan perasaan orang lain. Dan kita mulai memahami bahwa kita bisa bersenang-senang tanpa harus menjadi egois.
Renungkanlah
Teman-teman akan menemukan cerita-cerita tentang contoh sikap egois dan bagaimana mengatasinya. Dimana? di buku berjudul ” Selfish—Egois” yang ditulis oleh Janine Amos. Buku ini merupakan seri: “Good and Bad”. Buku ini pertama kali terbit tahun 2001. Namun diterjemahkan dan diterbitkan tahun 2004. Yang saya baca ini adalah cetakan ke-5 tahun 2008.
Bacalah cerita-cerita dalam buku ini. Renungkanlah tokoh-tokohnya. Mungkin kalian pernah merasa seperti mereka. Jika kalian terdorong untuk menjadi egois seperti Jaka, hentikanlah dan pikirkan orang lain.
Ada Jaka, Lala, dan Dani yang semuanya bersikap egois. Dan mereka masing-masing mendapatkan pelajaran dari sikap egois mereka. Bacalah semua cerita dalam buku ini. Pelajaran apa yang kalian dapatkan tentang sikap egois—dan bagaimana caranya supaya tidak egois?
Dalam buku seri God & Bad kalian akan belajar memahami mengapa orang berbohong, mencuri, mengganggu orang lain, berbuat curang, egois, dan bersikap murung, meskipun sebenarnya ia ingin berbuat baik. Cerita-cerita dalam seri ini juga dapat menjadi cermin bagi kalian agar tidak melakukan perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, dalam seri Feelings kalian juga akan belajar mengerti perasaan-perasaan yang kalian rasakan misalnya takut, iri hati, marah, sepi, sedih, sakit hati, percaya diri, bersahabat, gembira, dan berani.
Sedangkan dalam seri “Viewpoints” kalian akan diajak belajar berlaku adil, baik hati, jujur, dan bertanggungjawab. Cerita-cerita dalam seri ini dapat membantu kalian bagaimana memperlakukan orang lain.
Judul-judul dalam seri feelings.
Afraid (Takut)
Angry (Marah)
Brave (Berani)
Confident (Percaya Diri)
Friendly (Bersahabat)
Happy (Gembira)
Hurt (Sakit Hati)
Lonely (Rasa Sepi)
Sad (Sedih)
Judul-judul dalam seri viewpoints
Fair (Adil)
Kind (Baik Hati)
Honest (Jujur)
Reliable (Bertanggungjawab)
***
Bunda, demikian buku pembelajaran kali ini yang saya bahas di blog ini. Semoga bisa bermanfaat dan semoga buku ini masih beredar di toko-toko buku ya? karena saya sendiri mendapatkan buku ini di perpustakaan.
Salam hangat dari saya,
Alimah Fauzan
Leave a Reply