Gedung Mewah atau Guru Tulus & Kreatif ?
Sesungguhnya, cara belajar yang terbaik bagi anak adalah sambil bermain.
Kalimat ini sebenarnya saya temukan di dua cerita yang berbeda dari judul yang saya tulis. Ini cerita tentang orang tua yang masih mempertanyakan sekolah yang tepat untuk anaknya. Misalnya, sekolah yang baik itu apakah dilihat dari gedungnya ataukah dari guru-gurunya dan cara mereka mengajarkan anak-anak?.
Dari cerita inspiratif Ayah Edy, kemudian ayah Edy merekomendasikan sang orang tua di sekolah yang gedungnya tidak terlalu bagus dan megah. Konsep sekolah yang sudah disarankan Ayah Edy adalah sekolah yang para gurunya menyisipkan mata pelajaran dalam setiap permainan yang mereka buat. Sehingga, si anak sama sekali tidak sadar jika sesungguhnya mereka sedang belajar. Dengan cara ini, si anak tidak hanya happy, melainkan juga bias menyerap pelajaran hingga di atas 90%. Ya, karena hati mereka senang. Karena sesungguhnya, cara belajar yang terbaik bagi anak adalah sambil bermain.
Menurut Ayah Edy, sesungguhnya hanya orang tualah yang menilai bagusnya sekolah dari bagus gedungnya. Sementara anak justru lebih mementingkan guru-guru dan cara belajarnya. Apakah guru-gurunya tulus dan benar-benar menintai anak dan apakah proses belajarnya sesuai dengan fitrah penciptaan mereka.
Ayah Edy merupakan seorang Konsultan parenting dan penggagas “Indonesian Strong from Home”. Cerita Ayah Edy ini mengingatkan saya pada sekolah si kecil. Sampai saat ini saya masih melihat ketulusan dari sosok guru di sekolah anak saya. Namun, dari pemaparan Ayah Edy serta pengetahuan yang saya dapatkan dari bukunya Femi Olivia, tulus saja memang tidak cukup. Lebih dari itu, anak juga butuh sosok yang kreatif dan inovatif. Maka agar anak kiat mendapatkan sosok yang tulus, kreatif, dan inovatif, peran-peran itu bukan hanya dibebankan kepada sang guru, namun juga orang tua.
Dengan menggabungkan gagasan Ayah Edy dan Femi Olivia yang saya baca di buku-buku mereka, guru maupun orang tua harus sama-sama kreatif dan inovatif. Memang keduanya akan memiliki keterbatasan pada beberapa hal, baik waktu maupun kapasitas. Namun, hal-hal ini setidaknya masih bisa didiskusikan baik dengan anak maupun sang guru. Kedua buku tersebut bisa dikirim ke rumah salah satu bunda yang berhasil menjawab kuis #3.
Pertanyaan Kuis
Dalam salah satu artikel di blog www.alimahfauzan.id; saya pernah bercerita tentang cara agar orang tua mampu menumbuhkan rasa cinta menulis kepada si kecil. Nah, pertanyaan untuk kuis berhubungan dengan dua cerita saya tentang menulis.
- Siapa saja nama-nama yang pernah saya sebutkan dalam cerita agar si kecil cinta menulis?
- Apa saja cara atau strategi agar anak cinta menulis sejak dini?
Semua jawaban sudah ada di dua artikel saya ya bunda, semoga bunda bisa menemukannya lebih cepat.
Batas Waktu Kuis
Bunda, kali ini saya tidak akan membatasi waktu kuisnya. Namun, siapa bunda yang pertama kali menjawab dan jawabannya tepat, itulah penemangnya.
Siapa Saja Pemenang?
- Pemenang kuis #3 bukanlah pemenang kuis #1 dan #2
- Pemenang kuis adalah bunda yang menjawab pertama kali dengan jawaban yang tepat.
- Pemenang bisa saja individu maupun perwakilan komunitas ibu-ibu.
Bagaimana Menjawab Kuis?
- Untuk menjawab kuis, bunda cukup menuliskan jawabannya di kolom komentar blog ini.
- Jawaban kuis bukan di Page Facebook “Bunda Pembelajar”.
Demikian bunda, selamat belajar bersama bunda pembelajar yang lain.
Salam hangat,
Alimah Fauzan
Sumber gambar: pinterest
Leave a Reply