Mengenal 8 Kecerdasan Potensial-Biopsikologika Anak
Potensi kecerdasan setiap individu bersifat jamak. Artinya, setiap individu pasti memiliki kecerdasan lebih dari satu. Kecerdasan potensial anak tersebut bisa dikembangkan melalui berbagai cara (pendidikan), salah satunya dengan bermain.
Beberapa hari lalu, saya menemukan buku penting yang berisi tentang beragam mainan kreatif anak. Permainan itu pada umumnya mudah dipraktikkan, apalagi disertai ilustrasi dan panduan bermain. Lebih dari itu dijelaskan pula manfaat tiap-tiap permainannya. Buku tersebut berjudul “Permainan Kreatif untuk Kecerdasan Majemuk Anak”, ditulis oleh Heru Kurniawan dan Ikhsan Nur Fahmi.
Nah, sebagai bunda yang masih terus belajar, saya sudah tak sabar ingin berbagi informasi isi buku tersebut. Namun, seperti biasa saya akan bercerita secara bertahap. Namun sebelum berlanjut pada permainan kreatif tersebut, mari saya kenalkan dulu tentang 8 kecerdasan potensia-biopsikologika yang berpotensi dimiliki anak-anak. Pengenalan ini menurut saya penting sebelum kita mempelajari tentang permainan yang disuguhkan dalam buku tersebut.
Apa Makna Kecerdasan?
Menurut Gardnes (1980), istilah kecerdasan merujuk pada kapasitas dan kemampuan manusia dalam memecahkan masalah guna menghasilkan produk kreativitas yang sesuai dengan konstruksi budaya masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan manusia bersifat personal. Namun, manusia mempunyai cara yang berbeda dalam memahami budaya. Untuk itu, kecerdasan manusia juga bersifat jamak.
Kecerdasan dalam diri manusia meliputi kecerdasan kinestetik tubuh, kecerdasan ogika matematika, kecerdasan linguistik, kecerdasan spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalistik. Delapan kecerdasan tersebut secara potensialb-biopsikologikal ada dalam diri anak-anak.
Dalam proses tumbuh kembang manusia, delapan kecerdasan itu tidak berkembang secara bersamaan. Perkembangannya sesuai dengan potensi dominan yang dimiliki oleh anak. Berikut penjelasan singkat tentang delapan keceredasan tersebut berdasarkan penjelasan Armstrong (2013: 6-7).
-
Kecerdasan Musik:
Kecerdasan musik merupakan kemampuan untuk merasakan (sebagai penikmat), membedakan (kritikus musik), menggubah (komposer), dan mengekspresikan (pemain) musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan seseorang terhadap ritme, nada dan timbre atau warna nada yang ada dalam musik. Seseorang dapat memiliki pemahaman musik yang figural (global-intuitif), pemahaman musik formal (analitis dan teknis), maupun keduanya.
-
Kecerdasan Kinestetik Tubuh:
Kecerdasan kinestetik tubuh adalah kecerdasan seseorang dalam meggunakan tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan perasaan (misalnya sebagai aktor, pemain pantomin, atlet, atau penari) serta kelincahan dalam menggunakan anggota tubuh untuk menciptakan aatu mengubah sesuatu) (misalnya sebagai perajin, pematung, mekanik, atau ahli bedah). Kecerdasan ini meliputi ketrampilan fisik tertentu, seperti koordinasi, keseimbangn, ketangkasan, kekuatan, fleksibitlas, serta ketepatan, taktik, dan haptic.
-
Kecerdasan Linguistik:
Kecerdasan Linguistik merupakan kecerdasan dalam mengoptimalkan kemampuan menggunakan kata-kata secara baik dan efektif, baik lisan (misal orator, pendongeng, atau politisi) maupun tulisan (misal penyair, penulis, editor, dan jurnalis). Kecerdasan ini mencakup kemampuan memanipulasi sintaks atau struktur bahasa, baik kata, lambang bunyi, sistem kalimat, arti, maupun wacana dalam dimensi pragmatis.
-
Kecerdasan Spasial:
Kecerdasan spasial merupakan kecerdasan yang menyangkut keampuan manusia dalam memahami dunia visual-spasial secara akurat (misalnya sebagai pemburu, pramuka, atau pemandu) dan melakukan perubahan perubahan dan persepsi tersebut (misalnya sebagai decorator interior, arsitek seniman, dan penemu). Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis bentuk, ruang, dan gabungan unsur-unsur itu.
-
Kecerdasan Interpersonal:
Kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan yang menekankan pada kemamuan seseorang dalam memahami serta membuat perbedaan pada suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan terhadap orang lain. Hal ini mencakup kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, dan gerak tubuh. Kecerdasan ini menjadikan anak memiliki kemampuan dalam membedakan berbagai isyarat interpersonal serta kemampuan merespons secara efektif (misalnya mempengaruhi sekelompok orang agar mengikuti jalur dari suatu tindakan).
-
Kecerdasan Intrapersonal:
Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan yang menekankan pada kemampuan pengetahuan diri dan bertindak secara adaptif berdasarkan pengetahuan tersebut. Kecerdasan ini membuat anak memiliki gambaran yang akurat tentang diri sendiri, suasana batin, maksud, motivasi, temperamen, keinginan, serta disiplin diri.
-
Kecerdasan Naturalis:
Kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang menekankan pada keahlian seseorang dalam mengenali berbagai spesies flora dan fauna dari suatu lingkungan. Hal ini mencakup juga kepekaan terhadap fenomena lainnya (misalnya awan, gunung, cuaca, angin dan fenomena alam lainnya). Termasuk juga kemampuan dalam membedakan benda-benda mati, seperti mobil, sepatu, dan sandal.
-
Kecerdasan Logika-Matematika:
Kecerdasan logika-matematika adalah kemampuan manusia dalam menggunakan angka secara efektif (misalnya sebagai ahli matematika, akuntan pajak, atau ahli statisti) serta alasan logika yang kuat atau baik (misalnya sebagai ilmuwan, pemrograman komputer, atau ahli logika).
Nah bunda, pemahaman awal tentang beragam kecerdasan ini sebagai pengantar belajar kita tentang permainan kreatif-edukatif. Semoga kita semakin paham bahwa potensi kecerdasan setiap individu bersifat jamak. Artinya, setiap individu pasti memiliki delapan kecerdasan tersebut. Kecerdasan potensial anak tersebut bisa dikembangkan melalui berbagai cara (pendidikan), salah satunya dengan bermain.
Selanjutnya, nanti kita sama-sama belajar permainan-permainan yang dapat meningkatkan kecerdasan majemuk tersebut. Sampai jumpa di cerita bunda pembelajar berikutnya.
Salam,
Alimah Fauzan
Leave a Reply