Selain Penyu, Apalagi yang Menarik? Kisah Pedagang Cina!
Selain penyu, apa yang menarik dari pulau penyu di Tanjung Benoa? Jejak pedagang Cina!
Selamat berjumpa kembali bunda pembelajar. Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya dan keluarga kecil saya saat pertama kali berkunjung ke pulau penyu. Ini adalah cerita ketiga saya setelah beberapa hari mengikuti family gathering di Bali yang diadakan oleh Lembaga SurveyMETER Yogyakarta, lembaga tempat ayah Tara bekerja.
Sebenarnya tidak begitu banyak cerita yang saya dapatkan dari cerita pemandu wisata kami. Namun dari beberapa cerita ibu-ibu yang bekerja mengelola pulau penyu, ada sedikit cerita tentang pulau penyu. Selain begitu banyaknya penyu hijau di pulau penyu, saya pikir masih ada hal yang perlu digali dari sekadar penyu yang begitu banyaknya.
Pulau penyu yang saya maksud tentu saja yang ada di Tanjung Benoa, sebuah kelurahan yang berada di sebelah tenggara pulau Bali. Tanjung Benoa juga termasuk dalam kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Seperti yang sudah banyak ditulis media online maupun para bloger yang pernah ke sana, Pantai Tanjung Benoa Bali memang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Seperti salah satu media online yang menyediakan bergam informasi tentang pariwisata di Bali.
Penangkaran Penyu Hijau
Sebenarnya, keputusan rombongan kami untuk berwisata ke pulau penyu tergolong mendadak. Hal ini karena satu hari sebelumnya baru ditawarkan oleh sang pemandu wisata. Meskipun saya yakin, pulau penyu memang sudah masuk dalam daftar tempat wisata yang harus kami kunjungi selama di Bali. Bagi kami yang mengajak anak-anak, tawaran itu sungguh menarik. Apalagi anak-anak bisa menyaksikan langsung penyu yang begitu banyak, memegang penyu, serta berfoto dengan penyu-penyu besar.
Selain penyu, kami juga bisa menemukan sejumlah binatang lainnya, seperti ular piton, kelelawar, iguana, monyek dan masih ada beberapa lagi binatang yang lainnya. Saya tidak mengatakan banyak binatang, karena kenyataannya memang sedikit. Binatang-binatang itu hanya pelengkap saja, tidak heran ketika salah satu pengunjung mengatakan kebun binatang nanggung. Sebenarnya saya kami kurang puas, yang membuat kami puas adalah perjalanan saat bolak balik menuju pulau penyu, kami melewati laut dan menyaksikan langsung pemandangan permukaan laut dengan bragam kapal. Anak-anak melihat semua itu sangatlah senang, karena biasanya mereka hanya melihat di gambar.
Nah, namanya pulau penyu, maka binatang yang ada di sana lebih banyak penyu, terutama penyu hijau. Penyu hijau merupakan salah satu binatang langka yang dilindungi habtanya. Ada berbagai cara yang dilakukan pemerintah untuk melindungi hewan-hewan langka yang jumlahnya semakin berkurang. Salah satu binatang langka yang dilindungi habitatnya adalah penyu hijau.
Pulau penyu adalah tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di obyek wisata Tanjung Benoa Bali. Penangkaran penyu hijau, dikelola secara swadaya oleh masyarakat Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
Berbekal Roti dan Naik Glass Bottom Boat Bali
Saat kami tiba di lokasi pulau penyu hingga kembali lagi ke daratan, semuanya sudah diurus oleh pemandu wisata kami. Namun yang saya ingat, saya bersama suami dan satu anak kami harus membayar total sekitar 180.000 rupiah untuk sewa Bottom Boat Bali serta tiket masuk ke pulau penyu.
Cara terbaik liburan ke pulau penyu di Tanjung Benoa adalah menggunakan glass bottom boat. Glass bottom boat adalah jenis perahu kapasitas 10 orang dan sebagian lantai perahu terbuat dari kaca tembus pandang. Dari pesisir pantai Tanjung Benoa anda akan naik glass bottom boat ditemani pemandu. Anda akan diajak ke tengah laut, sejauh 300 – 500 meter dari pesisir pantai Tanjung Benoa. Dari atas perahu glass bottom boat, anda dapat menikmati indahnya pemandangan bawah laut tanpa harus menyelam. Ikan hias, tumbuh-tumbuhan laut serta binatang laut lainnya dapat anda lihat dari dasar perahu glass bottom boat.
Roti untuk memberikan makan ikan akan disediakan untuk anda, agar anak-anak dapat memberi makan ikan dari atas perahu glass bottom boat. Setelah puas melihat dan memberi makan ikan, maka perjalanan akan dilanjutkan ke pulau penyu di Tanjung Benoa, yang menempuh waktu selama 15 menit. Indahnya pantai Tanjung Benoa dengan kapal – kapal yang sedang bongkar muat, pesawat terbang yang lepas landas, serta kawasan hotel murah hingga berbintang, dapat anda lihat dari atas perahu glass bottom boat.
Kampung Nelayan dan Kisah Pedagang Cina
Menurut informasi yang saya dapatkan tentang Pulau Penyu, Tanjung Benoa ini merupakan kampung nelayan yang menjadi kawasan wisata mewah, pusat wisata bahari, yang juga dikenal dengan water sport Tanjung Benoa. Di Bali sendiri sudah jelas sudah banyak terdapat hotel-hotel mewah dan restoran. Sejarah Tanjung Benoa sendiri merupakan perkampungan nelayan.
Sebagian besar penduduk di Tanjung Benoa, berprofesi sebagai nelayan sebelum berkembangnya pariwisata di daerah ini. Perkembangan daerah ini sangat signifikan dari awalnya kampung nelayan, menjadi kawasan wisata tempat dari hotel-hotel mewah, spa, tempat shoping untuk oleh-oleh khas Bali dan restoran berstandard international.
Kawasan wisata ini, memang sangat cocok untuk aktivitas wisata bahari. Karena memiliki air laut yang tenang dan panorama bawah laut yang tidak kalah dengan pantai-pantai di Bali yang lain. Sebagian besar peminat wisata bahari adalah wisatawan yang berlibur bersama keluarga.
Kawasan wisata Tanjung Benoa, memiliki letak geografis yang unik. Diapit oleh dua laut dan kedua sisi dari pantai memiliki pasir putih. Sejarah Tanjung Benoa, sekitar tahun 1546, pantai Tanjung Benoa adalah sebuah pelabuhan kecil. Yang digunakan oleh pedagang dari Cina, untuk berlabuh dan menjual barang dagangan mereka seperti keramik. Selain menjual, pedagang Cina juga membeli barang dagangan penduduk asli Bali. Pertukaran barang dagangan di pelabuhan inilah, yang membuat beberapa dari pedagang Cina menetap di Tanjung Benoa.
Dengan menepatnya penduduk Cina di Tanjung Benoa, membuat sebuah keunikan di tempat wisata ini, yaitu terdapatnya klenteng atau Vihara yang lumayan besar. Nama vihara yang ada di Tanjung Benoa adalah Vihara Caow Eng Bio. Selain vihara, anda juga dapat melihat candi Hindhu seperti Pura Dalem Tengkulung Benoa Tanjung dan Pura Segara.
Sebelum berkembang menjadi tempat pariwisata di Bali. Daerah ini adalah kampung nelayan, yang sebagian besar penduduk lokal untuk mencari mata pencaharian dengan menjadi nelayan.
Semenjak tahun 1980, kawasan terdekat dari Tanjung Benoa yaitu Nusa Dua, di bangun kawasan wisata mewah yang bernama BTDC. Di kawasan BTDC Nusa Dua, berdiri hotel-hotel mewah yang hampir sebagian besar hotel bintang lima. Dengan perkembangan signifikan dari BTDC Nusa Dua, berhimbas terhadap daerah Tanjung Benoa.
Tentunya dengan kelebihan pantai pasir putih, air laut yang tenang, pohon palem dan kelapa di daerah sekitar pantai. Membuat pantai Tanjung Benoa tidak ketinggalan dari Nusa Dua dalam perkembangan pariwisata di pulau Bali. Pemerintah daerah pulau Bali, telah menetapkan kawasan Tanjung Benoa menjadi pusat dari wisata bahari di Bali.
Pemerintah daerah Bali juga membuat tempat penangkaran Penyu hijau, yang termasuk kategori satwa langka dan dilindungi. Tempat penangkaran ini, lebih dikenal dengan nama pulau Penyu. Lihat disini untuk lebih detail tentang pulau Penyu Tanjung Benoa.
==
Nah bunda pembelajar, sementara itu dulu cerita ketiga saya saat jalan-jalan ke Bali. Semoga saya masih bisa lanjut cerita lainnya tentang Bali.
Salam hangat,
Alimah Fauzan
f43ewk
i132qh