Tembakau, Penyelamat Petani di Musim Kemarau

Daunnya tumbuh dengan lebat dan hijau, padahal jelas di sekitarnya tanaman lain begitu kekeringan. Bahkan telaga di dekat perkebunan tembakau pun ikutan mengering, hingga tanahnya menjadi retak. Satu hari di akhir pekan, kami berkesempatan berkunjung di beberapa desa di Kabupaten Gunung Kidul. Yang kami kunjungi hanya beberapa desa, namun tentu saja kami melewati sejumlah desa dengan pemandangan daun-daun yang mengering. Selain itu, bukan Gunung Kidul namanya jika tidak ada batu-batu semacam cadas.

Angin di sana terasa dingin dan membuat kulit kita kering. Airnya pun sangat dingin di kulit. Melalui jalanan desa di Kabupaten Gunung Kidul, saya tak henti berdiskusi dengan anak kami, Bentara Falasifa. Semakin lengkap ketika ayahnya juga turut menimpali dan dengan telaten menjawab setiap pertanyaan kami. Sambil mengemudi di jalanan sempit nan berduri kering, kami seakan melalui hutan yang sedang kering-keringnya. Jelas, karena memang saat ini sedang musim kemarau. Namun yang tidak kami sangka, kami juga akan menemukan dedaunan tembakau yang begitu hijau nan segar di bawah terik matahari.

Tidak jauh dari perkebunan tembakau, telaga-telaga tetap mengering dan tanahnya retak mengeras. Namun, tembakau tetap memamerkan warnanya dan bertahan mewarnai lahan gersang. Mengapa telaga-telaga? Karena kami memang melewati telaga bukan hanya satu. Seakan, di tiap desa memiliki telaganya sendiri. Ini baru telaga, belum lagi beberapa laut dengan nama yang berbeda meskipun airnya dari muara yang sama.

Inilah adalah penampakan salah satu telaga desa di Kabupaten Gunung Kidul.
Kumpulan gambar di Gunung Kidul dapat dilihat di instagram @alimah.fauzan

Sesekali kami berhenti menikmati pemandangan segar tembakau yang indah dipandang. Sambil mengambil gambar, anak kami pun tak ketinggalan untuk bertanya. Mengapa tembakau tidak ikutan mengering seperti dedaunan di tanaman lainnya? benar, bahkan rumput hijau pun tak kami temui. Diskusi kami pun berlanjut, tentang tanaman penyelamat para petani di musim kemarau ini.

Masa Tanam saat Musim Peralihan

Tembakau memang salah satu tanaman penyelemat para petani di saat kesulitan air kala kemarau panjang. Menurut Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), penanaman tembakau sendiri memang dimulai saat musim peralihan antara musim penghujan dan kemarau dan berakhir hingga masa peralihan ke musim penghujan. Selama periode tanam itu, daun tembakau dari satu tanaman tembakau bisa dipanen lima hingga tujuh kali. Apabila dikelola dengan benar dan didukung oleh cuaca yang bagus, produksi per hektar lahan rata-rata bisa mencapai lebih dari 1 ton. 

Berkurangnya debit air lantaran kemarau menjadi pemicu terganggunya saluran irigasi di lahan pertanian. Meski demikian untuk menghadapi dampak kekeringan akibat musim kemarau, petani bisa menanam tanaman tembakau.

Tembakau dan Sejarahnya

Menurut Wikipedia, tembakau adalah hasil bumi yang diproses dari daun tanaman yang juga dinamai sama. Tanaman tembakau terutama adalahNicotiana tabacum dan Nicotiana rustica, meskipun beberapa anggota Nicotiana lainnya juga dipakai dalam tingkat sangat terbatas.
Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan, melainkan komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau “hiburan”, yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu.

Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat.
Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara memopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikatbagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20.

Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol “tabaco” dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome de Las Casas, 1552) atau bisa juga dari kata “tabago”, sejenis pipa berbentuknya untuk menghirup asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang berasal dari Bahasa Arab “tabbaq”, yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.


Bukan Sekadar untuk Rokok Loh!

Mungkin ada sebagian yang mengira tembakau hanya dapat digunakan sebagai bahan baku rokok. Namun tanaman ini memiliki manfaat medis lainnya yang dapat di eksplorasi lebih banyak. Tembakau sendiri diperdagangkan di Asia rahun 1575 dan kemudian ke seluruh dunia 50 tahun kemudian. Budidaya tembakau juga ditemukan di Indocina dan Taiwan, kebanyakan daerah lokal menggunakan tembakau sebagai ramuan obat. Tembakau adalah spesies dasar dari tanaman tembakau, hidup dalam iklim yang stabil hangat, tumbuh di tanah kemudian dikeringkan. Daunnya bervariasi dari berbeda daerah.

Tembakau
Tembakau merupakan tanaman yang pemanenannya tahunan, tembakau sendiri masih milik keluarga terong. Tembakau dinamai Tobago, pada pulau di Hindia Barat, sebagai penghasil utama tembakau yang digunakan di Eropa untuk diimpor. Meskipun daunnya memiliki rasa pedas, tembakau digunakan sebagai obat secara luas dari awal abad ke-16 sampai akhir abad ke-19.

Penggunaan tembakau sendiri hampir tak terbatas. Tembakau ditumbuk halus, sebagai obat untuk pilek, sakit kepala, dan masalah mata. Tembakau kemudian dijual dalam bentuk daun atau olesan yang ada di pipi. Di negara-negara Asia, tembakau dikunyah dicampur dengan buah pinang dan kapur. Mengunyah tembakau sendiri direkomendasikan untuk sakit gigi, penyakit gusi, sakit di tenggorokan, dan depresi mental.
Tembakau direbus dan digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, sakit perut dan obstruksi kemih. Abu dibakar dan dicampur dengan tembakau dengan minyak oles dapat diterapkan sebagai salep untuk ulserasi kulit, kutil, dan kanker kulit.

Perbedaan rokok dengan tembakau
Tiga perempat dari orang di seluruh dunia tidak tahu perbedaan antara tembakau dan rokok. Perbedaan yang mendasar, tembakau ditanam di pertanian sementara rokok diproduksi di pabrik. Kedua, tembakau dapat dikunyah dan dimakan seperti sayuran sedangkan orang merokok pasti berbahaya untuk kesehatan.

Setelah tanaman tembakau tumbuh dan dipetik, kemudian kdieringkan, dan dengan mesin memecah daun menjadi potongan-potongan kecil. Untuk menghasilkan rokok, perasa buatan dan bahan kimia lain yang ditambahkan. Beberapa bahan kimia yang dimasukkan ke dalam rokok dengan demikian, bahan utama dalam rokok adalah tembakau. Meskipun diketahui tembakau sendiri awalnya tak diproduksi sebagai rokok.

Beberapa bahan kimia yang dimasukan ke dalam rokok adalah
Ada sekitar 600 bahan dalam rokok. Ketika dibakar atau dinyalakan, bahan kimia dikombinasikan dalam rokok membuat lebih dari 7.000 bahan kimia. Setidaknya 69 bahan kimia ini diketahui menyebabkan kanker seperti yang dari payudara, paru-paru, laring, lambung, prostat, ginjal, leukemia (kanker darah),

Nikotin dari rokok untuk mengatasi sakit kejiwaan

Ada yang mengatakan bahwa nikotin dari tembakau dapat menormalkan defisit psychophysiological pada pasien skizofrenia. Penderita skizofrenia sangat sensitif terhadap rangsangan sensorik, sebuah studi mengungkapkan bahwa, di mana relawan normal dapat menghambat respon EEG untuk nada berulang, penderita skizofrenia tidak bisa. Penelitian laboratorium lebih lanjut pada kesimpulan bahwa reseptor nikotin terlibat dalam fenomena ini. Sebuah penelitian berikutnya pada pasien skizofrenia yang perokok mengungkapkan bahwa merokok tidak menghasilkan normalisasi jangka pendek dari kelainan EEG.
Nikotin tidak muncul untuk menawarkan pendekatan yang berguna untuk pengobatan skizofrenia karena efek jangka pendek memiliki efek samping berisiko tinggi. Skizofrenia adalah penyakit tak bisa diobati dengan nikotin.

Manfaat Tembakau

Adapun manfaat tembakau menurut ensiklopedi Manfaat Tembakau sebagai berikut: 

  1. Tembakau menjadi obat nyamuk
    Tembakau dapat berguna menjadi obat nyamuk. Caranya adalah dengan merendam beberapa lembar tembakau dalam satu liter air dan kemudian rendam selama semalam, nikotin yang ada didalam air akan menjadi obat nyamuk.
  2. Tembakau dapat menjadi obat kutu yang ada pada tanaman
    Kutu merupakan gangguan nyata pada tanaman di kebun. Berikut tips untuk membuat ramuan penghilang kutu pada tanaman. Siapkan campuran dalam 1 gelas berisi bubuk bawang putih, kompos, dan tembakau kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam tanah di sekitar pangkal tanaman yang penuh kutu.
  3. Tembakau dapat mengusir ulat pada tanaman.
    Pada tanaman yang kehijauan sering kali membuat larva menyukainya sebagai tempat tinggal. Saat menjadi ulat dapat menghancurkan berbagai tanaman dalam hitungan mingu. Tips untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan campuran tembakau, bubuk pyrethrum (bunga pyrethrum kering hancur menjadi bubuk) dan dapat disemprotkan kepada tanaman.
  4. Tembakau untuk mengatasi hama lipan
    Salah satu tips untuk mengatasi lipan pada tanaman adalah dengan membasahi tanah dengan campuran air, bawang putih dan tembakau. Hal yang perlu diperhatikan adalah campuran ini berbau sangat busuk, tetapi sangat ampuh.
  5. Tembakau sebagai pengusir laba-laba
    Kadang dikebun ditemukan banyak laba-laba dan berbahaya maka cara mengtasinya adalah dengan merebus 1 galon air dan masukan tembakau ke dalam air, biarkan dingin. Setelah dingin, saring dan dapat digunakan sebagai bahan semprot di sekitar halaman dan di celah-celah rumah.
  6. Tembakau untuk mengurangi bisa gigitan
    India percaya bahwa nikotin dalam tembakau akan membantu mengurangi rasa sakit serta membantu menarik keluar racun dan menyembuhkan luka ular. Setelah racun tersedot keluar, daun tembakau dapat dikunyah dan ditempelkan untuk luka pada gigitan dengan perban. Metode ini juga dapat digunakan ketika disengat serangga.
  7. Tembakau untuk sakit pilek dan pasta gigi
    Masyarakat India mencampur tembakau dan akar batuk, Leptotaenia multifida. Mereka percaya campuran kedua bahan ini juga akan membantu asma dan TBC. Mereka sendiri biasanya menggunakan daun tembakau untuk membersihkan saluran hidung. Selain itu tembakau dapat dijadikan bubuk dan dapat digosokkan pada gigi untuk membersihkan gigi.
  8. Tembakau untuk mencegah penyakit pada daerah wabah
    Daun tembakau ditemukan oleh para ilmuwan untuk memproduksi obat-obatan dalam mengobati penyakit autoimun dan antiinflamasi, termasuk diabetes, HIV, dan kanker. Daun dari tanaman tembakau adalah tempat penyimpanan utama untuk protein. Oleh karena itu, pengolahan dan pemurnian harus dimulai segera setelah panen. Ekstrak protein yang diinginkan sendiri masih mahal dan memakan waktu yang panjang. Tembakau mengandung alkaloid beracun yang harus dihapus sebelum protein ini diberikan sebagai obat.
    Obat terbaru yang terbuat dari daun tembakau hijau menjadi eksperimental anti Ebola ditemukan oleh dua dokter Amerika yang dikembangkan melalui aliansi unik antara militer AS, para ilmuwan swasta, dan Reynolds Amerika Inc. Lembaga militer bidang penelitian dan pengujian telah pengembangan vaksin, yang saat ini dalam tahap uji klinis, untuk melindungi tentara dari ancaman biologis termasuk Anthrax, botulisme, Plague, Ebola, Hantavirus, dan racun Risin.
  9. Tembakau untuk mengatasi gigitan lintah
    Membasahi daun tembakau dan mengikatkan pada di sekitar pergelangan kaki sehingga airnya dapat menetes ke bawah kaki dan mengusir lintah. Alternatif lain adalah untuk merendam kaus kaki ke dalam air tembakau selama semalam, biarkan kering dan esoknya dapat digunakan. Lintah tidak suka dengan bau tembakau dan akan ditolak olehnya.
  10. Tembakau sebagai tanaman alternative untuk obat kanker
    Ilmuwan, Robert L. Erwin, dalam seminar American Cancer Society untuk penulis sains. Dia adalah presiden Biosource Genetika di Vacaville, California, Sebuah perusahaan yang sedang mengembangkan teknik untuk memproduksi protein manusia pada tanaman. Para ilmuwan memperkenalkan hampir semua gen asing ke dalam tanaman tembakau. Vektor, yang berasal dari virus tembakau yang umum, adalah pertama yang dikombinasikan dengan gen yang berguna, misalnya, salah satu yang mengatur produksi protein untuk manusia interleukin-2, yang sedang digunakan dalam pengobatan kanker.
  11. Tembakau untuk menghasilkan melanin bagi manusia
    Biosource yang merupakan perusahaan swasta, kini juga memproduksi melanin manusia, protein yang ditemukan pada kulit dikembangkan dari sel tembakau yang tumbuh di laboratorium. Mereka berencana untuk menggabungkan melanin, yang merupakan pelindung alami tubuh terhadap sengatan matahari, menjadi spons kecil sehingga dapat diaolikasikan untuk tubuh sebagai tabir surya. Perusahaan belum melakukan uji vektor dalam tanaman tembakau ditanam di lapangan terbuka.
  12. Tembakau sebagai obat antiinflamasi dan autoimun
    Sekarang para ilmuwan telah berhasil menggunakan tanaman tembakau yang dimodifikasi secara genetik untuk memproduksi obat-obatan untuk beberapa penyakit autoimun dan antiinflamasi, termasuk diabetes. Sebuah tim besar ilmuwan dari beberapa organisasi penelitian Eropa berpartisipasi dalam penelitian sebagai bagian dari proyek Pharma planta. Dipimpin oleh Profesor Mario Pezzotti di Universitas Verona, mereka membuat tanaman tembakau transgenik yang akan menghasilkan zat biologis aktif interleukin-10 (IL-10), sitokin sendiri sebagai antiinflamasi yang kuat. Mereka menggunakan dua versi yang berbeda dari IL-10 dan tanaman yang dihasilkan, di mana protein ini ditargetkan oleh tiga kompartemen yang berbeda dalam sel, untuk melihat mana yang akan bekerja paling efektif. Menurut Pezzotti, tanaman transgenik adalah sistem yang menarik untuk memproduksi protein terapeutik karena menawarkan kemungkinan produksi skala besar dengan biaya rendah, dan memiliki persyaratan perawatan yang rendah. Fakta bahwa mereka dapat dimakan, dan dapat bermanfaat untuk obat jika diperlukan, sehingga menghindari prosedur pemurnian yang panjang.

Leave a Reply