Berpikir Memencar: Rangsang Anak Berpikir Global

Bunda, akhirnya saya bisa berbagi lagi tentang belajar mind mapping. Pembahasan tentang mind mapping kita terahir kali baru sampai mind mapping #4 . Kini saatnya saya melanjutkan belajar saya di mind mapping #5. 

“Semakin luas anda mengait-ngaitkan (berbagai hal), semakin banyak anda belajar.” (Jeanette Vos)

Saat berpikir tentang matahari, apa yang ada di pikiran kita orang orang dewasa? Pada umumnya, yang berhubungan dengan matahari adalah panas, silau, sinar, keringat, dan sejumlah istilah lain yang memiliki keterhubungan dengan matahari atau dampaknya. Namun, bagaimana dengan anak kita? Atau bahkan yang masih balita sekitar empat sampai lima tahun? Bisa jadi sama, bisa jadi berbeda atau tak seperti yang kita pikirkan.

Nah, Femi Olivia sang penulis “Mind Mapping”, selain anak dilatih untuk berpikir lurus seperti yang pernah saya tulis pembahasannya melalui blog ini, kita juga perlu merangsang anak berpikir memencar. Salah satu caranya adalah dengan merangsang anak untuk menjawab dari hal-hal sederhan terlebih dahulu dibanding menjawab dengan hal-hal yang jarang dilakukan atau sulit dimengerti oleh orang lain.

Melatih Komunikasi Anak

Berpikir memencar juga dapat melatih anak untuk melihat kemampuan komunikasi anak kita. Apakah dia mudah mengekspresikan pikirannya atau kesulitan. Selain itu, bila anak kurang mengerti, bantulah dengan memberikan kata-kata yang membuatnya jadi berpikir lebih lanjut.

Contoh Berpikir Memancar?

Kata “BUMI”, apa yang anak kita pikirkan saat mendengar kata “BUMI”?

BUMI : laut, planet, pulau, benua…dan jika anak kita masih ada ide lagi (entah orang, biru, dan sebagainya), maka tambahkan saja cabang yang baru.

Sumber gambar: Buku “Gembira Belajar Mind Mapping”
ditulis oleh Femi Olivia, hlm: 31)

BERENANG: gaya bebas, air, medail, kaca mata. Bisa juga ditambahkan lagi dengan kemampuan anak seperti pelampung, kolam, dan sebagainya.

MOBIL: balap, ban, setir, mainan, roda, kopling, gas, rem, dan sebagainya.

Rangsanglah anak untuk menjawab hal-hal yang sederhana terlebih dahulu.

Bagaimana Jika Melenceng?

Istilah melenceng sebenarnya hanya keterbatasan saya mencari istilah yang tepat. Maksud dari melenceng adalah jika jawaban anak tidak sesuai prediksi kita atau jawaban tersebut seakan memiliki keterhubungan yang begitu jauh dengan istilah-istilah lainnya.

Melenceng itu misalnya? Misalnya saat kita menanyakan tentang “MATAHARI”, si kecil pun menyebutkan istilah-istilah yang berhubungan dengan matahari. Namun tiba-tiba ada satu atau beberapa istilah yang menurut kita memiliki keterhubungan dengan matahari cukup jauh.

MATAHARI – panas, terik, sinar, ….lalu tiba-tiba muncul istilah “nenek”…lalu bagaimana sikap kita kepada si kecil? Yang perlu kita lakukan adalah dengan menanyakan kembali padanya mengapa dia menjawab “nenek”? Mungkin saja, neneknya memang menyukai bunga matahari atau alasan lain yang membuatnya memunculkan istilah tersebut.

Munculnya satu istilah yang memiliki keterhubungan jauh dari tema utama memang tidak lazim. Namun masih bisa diarahkan kembali dengan merangsangnya menjawab dari hal-hal sederhana terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan, dibandingkan dengan menjawab hal-hal yang jarang dilakukan atau sulit dimengerti oleh orang lain.

Cara mengajarkan berpikir linier dan radian untuk anak sekitar usia 4 tahun adalah dengan menyediakan gambar-gambar, tulisan-tulisan atau stiker aneka jenis. Jadi misalnya, kita memutuskan topik bunga, kita bisa menyediakan gambar kupu-kupu, lebah, harimau, gajah, daun, atau kata-kata, misalnya harum, merah.

Lalu bagaimana caranya melatih berpikir radian?

Kita bisa mulai dengan melihat pilihan anak apakah semua gambar yang dipilihnya berhubungan dengan bunga? Jika ada yang tidak berkaitan dengan bunga, maka tanyakan mengapa ia memilih gambar atau kata tersebut. Dengan begitu, anak-anak terangsang untuk berpikir logis dan kreatif.

Walaupun anak kita masih balita, tapi kemungkinan besar ia bisa menyebutkan salah satu jawaban. Namun jika anak tidak bisa menjawab sesuatu, kita bisa membantunya, misalnya mengingatkannya pada sebuah cerita dongeng dan menunjukkan cerita bergambar. Pasti anak bisa membuat asosiasinya sendiri.

Seperti misalnya “API”-kayu-merah-bakar-kompor.

Jadi, biarkan imajinasi anak kita berkembang.

***

Bunda, untuk sementara belajar saya di mind mapping #5 ini sampai di sini dulu. Saya akan lanjutnya di pembelajaran berikutnya. Belajar tentang berpikir memencar ini selengkapnya bisa dibaca di buku Femi Olivia, halaman: 31-36.  Salam dari saya, Alimah Fauzan

Seluruh pembelajaran mind mapping sejak awal dapat dibaca dan klik di–> “BELAJAR MIND MAPPING”

Leave a Reply