Ternyata dia adalah sosok di balik begitu banyaknya kakashi atau orang-orangan sawah di Desa Nagoro.
Konon, dahulu tradisi obrog-obrog untuk tujuan relijius. Namun seiring perkembangan jaman, obrog-obrog terkesan sebagai hiburan semata. Sejumlah ironi pun seakan menjadi hal biasa, mulai dari pemainnya yang tak lagi malu makan dan minum secara terbuka, hingga anak kecil yang dimanfaatkan untuk meminta uang dari rumah ke rumah. Tahun ini, saya dan keluarga masih berlebaran di […]
Pemuda Desa: Bertani, Mengabdi, Menikah Dini? Demikian judul opini yang pernah saya tulis pada 30 Oktober 2017, di laman GeoTimes. Tulisan tersebut merupakan tulisan ketiga saya di GeoTimes, sebagai penulis pemula di laman yang cukup populer itu, tentu saja saya cukup rileks menulis apapun. Merasa rileks karena paling yang membaca hanya berapa puluh dan jarang […]