Mengapa sih kalau di tempat hiburan yang diputar selalu lagu dangdut? Kenapa bukan lagu anak-anak? Kira-kira demikian inti dari status yang saya baca dari beranda facebook sahabat saya, Farida Mahri. Baru kemarin, 31 Desember 2018 saya membacanya. Dia menuliskan pernyataan anaknya, Farah. Bunda, tentu saja maksud dari penyebutan istilah musik dangdut bukan untuk merusak citra […]
Tidak jauh dari perkebunan tembakau, telaga-telaga tetap mengering dan tanahnya retak mengeras. Namun, tembakau tetap memamerkan warnanya dan bertahan mewarnai lahan gersang. Mengapa telaga-telaga? Karena kami memang melewati telaga bukan hanya satu. Seakan, di tiap desa memiliki telaganya sendiri. Ini baru telaga, belum lagi beberapa laut dengan nama yang berbeda meskipun airnya dari muara yang sama.